Halodoc, Jakarta – Puasa di bulan Ramadan sebenarnya bukan cuma menyoal menahan nafsu, dahaga, dan lapar saja. Tahu kan kalau ibadah satu ini dapat memberikan manfaat bagi kesehatan fisik? Sebut saja dapat membantu menurunkan berat badan, mengontrol gula darah, hingga menyehatkan organ-organ di sistem pencernaan.
Menariknya lagi, puasa juga memiliki beberapa keistimewaan bagi kesehatan mental. Mau tahu apa saja manfaatnya? Berikut ulasan selengkapnya.
1. Mengurangi Stres
Melansir laman Universitas Gadjah Mada “Discovering the Advantages of Fasting for Mental Health”, ternyata puasa membantu menghilangkan stres. Menurut Psikiater yang juga Ketua Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis Psikiatri FK KMK UGM, puasa memiliki efek langsung dalam menghilangkan stres.
Menurutnya, saat berpuasa orang cenderung membuat jadwal makan yang lebih baik. Konsumsi makanan yang diatur juga memengaruhi cara berpikir menjadi lebih teratur.
Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa menurunkan tingkat makan, termasuk sejumlah karbohidrat, lemak, selama beberapa minggu, dapat meningkatkan kemampuan berpikir.
Nah menurut pakar di atas, jika kita berpikir dengan baik, emosi kita akan terkontrol dengan lebih baik. Nah, hal inilah yang dapat membantu mengurangi stres.
Di samping itu, puasa juga dapat menstabilkan hormon kortisol (hormon yang berhubungan dengan stres) yang diproduksi oleh kelenjar adrenal. Sederhananya, hal ini dapat menurunkan tingkat stres dalam pikiran.
2. Meningkatkan Suasana Hati
Selain mengurangi stres, puasa juga dapat meningkatkan suasana hati, lo. Penelitian di Journal of Nutrition Health & Aging, menemukan bahwa setelah 3 bulan puasa intermiten, peserta studi melaporkan suasana hati yang membaik. Tak cuma itu saja, mereka juga merasakan penurunan ketegangan, kemarahan, dan kebingungan.
Di samping itu, ada pula studi lain pada 2018 yang menyelidiki strategi penurunan berat badan. Studi tersebut menemukan bahwa puasa intermiten dikaitkan dengan peningkatan signifikan dalam kesejahteraan emosional dan depresi.
Nah, bagi kamu yang memiliki masalah suasana hati seperti stres atau menunjukkan adanya gejala depresi, kamu bisa berdiskusi dengan psikolog atau psikiater melalui aplikasi Halodoc. Tidak perlu keluar rumah, kamu bisa menghubungi dokter ahli kapan saja dan di mana saja. Praktis, kan?
3. Meningkatkan Memori
Menurut sebuah penelitian di Journal of the Academy of Nutrition and Dietetics, membatasi jam makan seperti puasa telah terbukti secara signifikan dapat meningkatkan daya ingat.
Dalam studi tersebut, setelah subjek penelitian melakukan empat minggu puasa intermiten, kinerja pada tugas perencanaan tata ruang dan memori kerja meningkat secara signifikan. Di samping itu, penelitian tambahan pada hewan telah menemukan bahwa puasa intermiten meningkatkan pembelajaran dan daya ingat.